Taufiq Ismail Minta Tumbuhkan Minat Baca "Sejam" Sehari
KOMPAS/AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bocah-bocah membaca buku di ruang anak-anak Perpustakaan Daerah Sumatera Utara, Kamis (6/11). Meskipun sempit, tempat ini diminati anak-anak untuk membaca aneka buku yang bermutu.
/Kamis, 11 Juni 2009 | 00:04 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com--Tokoh sastra terkenal Indonesia, Taufiq Ismail, mengatakan untuk menumbuhkan minat baca di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda harus melalui program "sejam" dalam sehari.
"Program `sejam` sehari itu perlu disosialisasikan ke tengah-tengah masyarakat agar mereka bisa meluangkan waktunya untuk membaca," katanya disela-sela peluncuran buku seri Sastra Klasik bertema "Indonesian Cultural Heritage" di Jakarta, Rabu malam.
Balai pustaka melalui tim UBS media kreatif, memilih delapan judul karya sastra monumental yang dianggap dapat mewakili karya sastra klasik Indonesia dan mewakili nilai-nilai moral manusia.
Taufiq Ismail, menjelaskan, minat baca masyarakat selama ini bukan saja persoalan di Indonesia, tapi juga di negara-negara maju. "Karenanya tinggalkan semua aktivitas satu jam sehari untuk membaca dan belajar," ujarnya menambahkan.
Salah satu faktor menurunnya minat baca di kalangan masyarakat, menurut Taufiq Ismail, karena pengaruh media televisi.
"Orang begitu gampang dan lalai dengan siaran televisi, sehingga tidak memiliki lagi kesempatan untuk membaca dan belajar khususnya di kalangan generasi muda," kata dia menambahkan.
Oleh karena itu, ia menyatakan beberapa budayawan sempat bertemu muka dengan tiga pasangan calon presiden/calon wakil presiden (capres/cawapres) yang akan maju dalam Pemilihan presiden (Pilpres) 8 Juli 2009.
"Dalam pertemuan terpisah dengan tiga pasangan capres/cawapres itu kami mengemukakan bahwa minat baca dan belajar masyarakat menurun sekali. Kami menanyakan juga apa yang akan dilakukan jika terpilih," ujar dia menjelaskan.
Taufiq Ismail menjelaskan, ketiga pasangan capres/cawapres itu telah berjanji akan melakukan sesuatu untuk membangkitkan kembali minat membaca dan belajar di masyarakat.
"Ya janji mereka kepada kami itu tetap ditunggu. Jadi siapapun yang terpilih sangat diharapkan adanya program untuk membangkitkan minat baca masyarakat," kata dia menambahkan.
Sumber : Ant
The Indonesian Development Institute (IndIt)/ Institut Pengembangan Manusia Indonesia adalah blog yang mendukung berbagai upaya pengembangan manusia indonesia. Berdasarkan komitmen tersebut IndIt mengembangkan berbagai program, seperti penelitian, penerbitan dan kerjasama. IndIt dikelola oleh: Kamajaya Al Katuuk (Direktur), Sandra Dewi Dahlan (Koordinator Program), Isty Wantasen, Deisy Wewengkang,Irene Rindorindo, Praba Kawistara, Rayanmada Kinasihan (Divisi) Prof. Dr. HA Nusi, MM (Pendiri)
Rabu, 10 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar