Matinya Pancuran (Catatan Minawerot)
Gumuk tanah yang lembab
dan ilalang yang basah
masih menyimpan peradaban kampung di masa silam
Masa kecil jejaknya masih tergurat cadas-cadas yang berlubang
dulu kami menjebak kepitang dan udang sambil menunggu ayah selesai meladang.
Tegalan bukit kecil di ujung jalan berkeiok masih juga menyimpan suara nakal
masa kanak yang mengintip pancuran perempuan di sebelah
Tetapi di gigir kampung tak lagi ada lodong bambu
atau talang seng yang memancurkan air dari hulu.
Pancuran tinggal kata dalam kamus tua
Kau mungkin menemukannya dalam lukisan di sebuah hotel
Atau barangkali kau rindu masa silam
hanya anak-anak menganggapnya dongeng belaka.
The Indonesian Development Institute (IndIt)/ Institut Pengembangan Manusia Indonesia adalah blog yang mendukung berbagai upaya pengembangan manusia indonesia. Berdasarkan komitmen tersebut IndIt mengembangkan berbagai program, seperti penelitian, penerbitan dan kerjasama. IndIt dikelola oleh: Kamajaya Al Katuuk (Direktur), Sandra Dewi Dahlan (Koordinator Program), Isty Wantasen, Deisy Wewengkang,Irene Rindorindo, Praba Kawistara, Rayanmada Kinasihan (Divisi) Prof. Dr. HA Nusi, MM (Pendiri)
Rabu, 20 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar